Infrastruktur

Sorotan Infrastruktur Nasional Dua Ribu Dua Puluh Lima Dorong Ekonomi Indonesia

Sorotan Infrastruktur Nasional Dua Ribu Dua Puluh Lima Dorong Ekonomi Indonesia
Sorotan Infrastruktur Nasional Dua Ribu Dua Puluh Lima Dorong Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Tahun 2025 menjadi periode penting bagi sektor konstruksi Indonesia. 

Pembangunan fisik kembali bergerak cepat seiring pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, dengan berbagai proyek berskala besar yang mencerminkan ambisi dan arah pembangunan nasional.

Mulai dari gedung super tinggi, pemindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara, hingga proyek strategis nasional, sektor konstruksi tampil sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Aktivitas pembangunan tersebut tidak hanya berdampak pada wajah kota, tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Di tengah masifnya pembangunan, muncul pertanyaan mengenai manfaat nyata dari proyek-proyek besar tersebut. Apakah kemajuan konstruksi benar-benar memberi nilai tambah berkelanjutan, atau justru menyisakan tantangan baru di kemudian hari.

Akselerasi Proyek Infrastruktur Nasional

Sepanjang 2025, pembangunan infrastruktur nasional menunjukkan kemajuan signifikan. Sejumlah proyek prestisius menjadi simbol kebangkitan sektor konstruksi sekaligus bukti komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Pembangunan tahap pertama Ibu Kota Nusantara telah rampung pada tahun ini. Infrastruktur dasar seperti jalan tol penghubung Balikpapan menuju kawasan IKN sudah dibangun guna memperkuat konektivitas wilayah.

Berbagai gedung perkantoran negara, mulai dari Istana Garuda sebagai kantor kepresidenan hingga kantor kementerian koordinator, telah siap digunakan. Selain itu, proyek hunian seperti puluhan tower rumah susun ASN serta rumah tapak untuk jabatan menteri juga telah diselesaikan.

Memasuki fase kedua pembangunan IKN pada periode 2025 hingga 2029, fokus utama diarahkan pada pembangunan infrastruktur sektor legislatif dan yudikatif. Tahapan ini menjadi penentu keberlanjutan fungsi IKN sebagai pusat pemerintahan baru.

Inovasi Teknologi dan Desain Konstruksi

Konsep smart and green city menjadi landasan utama pembangunan IKN. Pendekatan ini menekankan infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan serta berorientasi pada penurunan emisi karbon.

Untuk mendukung visi tersebut, berbagai inovasi teknologi dan desain diterapkan dalam proyek konstruksi. Salah satunya adalah penggunaan teknologi modular volumetrik Mobile Box atau Mobox dalam pembangunan hunian.

Teknologi Mobox berbentuk modular dan bersifat knock down sehingga mudah dibongkar serta dipindahkan. Proses pembangunannya tidak membutuhkan alat berat dan dinilai efisien dari sisi waktu serta biaya.

Selain fleksibel, Mobox juga telah teruji sebagai bangunan tahan gempa. Karakteristik ini membuat teknologi modular dinilai cocok untuk diterapkan pada berbagai tipe bangunan di kawasan IKN.

Dari sektor swasta, kehadiran Autograph Tower atau Thamrin Nine Tower 1 menjadi sorotan sepanjang 2025. Gedung setinggi 382,9 meter ini resmi menyandang predikat gedung tertinggi di Indonesia.

Autograph Tower bahkan memperoleh pengakuan internasional dari Council on Tall Buildings and Urban Habitat sebagai gedung tertinggi di belahan bumi selatan, sekaligus pemilik kolam renang outdoor tertinggi di dunia.

Proyek Ikonik sebagai Penggerak Ekonomi

Proyek-proyek infrastruktur berskala besar berperan sebagai katalis pembangunan berkelanjutan. Keberadaannya mendorong perputaran ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat konektivitas antarwilayah.

Pada Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. PLTA ini memiliki kapasitas dua kali lima puluh lima megawatt yang bersumber dari Waduk Jatigede.

PLTA Jatigede menjadi bagian dari peresmian dua puluh enam pembangkit listrik di delapan belas provinsi yang dilakukan secara serentak. Total kapasitas listrik dari seluruh pembangkit tersebut mencapai tiga koma enam gigawatt.

Langkah ini dinilai sebagai tonggak penting dalam sejarah pembangunan energi nasional. Fokus pada energi baru terbarukan diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Menjelang akhir tahun, Presiden juga meresmikan lima proyek infrastruktur strategis nasional secara hybrid. Proyek tersebut meliputi jembatan, underpass, dan flyover di berbagai daerah.

Pembangunan infrastruktur konektivitas ini bertujuan memperlancar mobilitas manusia dan barang. Dampaknya diharapkan mampu menurunkan biaya logistik serta memangkas waktu tempuh antarwilayah.

Tantangan Keselamatan dan Lingkungan

Di balik pesatnya kemajuan, sektor konstruksi masih menghadapi tantangan serius. Kasus kecelakaan kerja di proyek konstruksi masih kerap terjadi seiring meningkatnya intensitas pembangunan.

Kecelakaan kerja fatal tidak hanya merugikan pekerja dan keluarganya, tetapi juga berpotensi menyebabkan keterlambatan proyek serta kerugian ekonomi yang besar. Kondisi ini menuntut penguatan budaya keselamatan kerja secara konsisten.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya kontraktor, tetapi juga pemilik proyek, konsultan pengawas, hingga pemasok alat berat.

Selain isu keselamatan, dampak lingkungan menjadi konsekuensi lain dari masifnya pembangunan konstruksi. Emisi gas rumah kaca, degradasi lahan, serta pencemaran air dan udara menjadi risiko yang perlu dikelola dengan serius.

Pemerintah telah menetapkan regulasi untuk memastikan pembangunan berjalan berkelanjutan. Melalui peraturan tentang pedoman konstruksi berkelanjutan, seluruh pelaku industri didorong menerapkan efisiensi sumber daya.

Dalam praktiknya, pendekatan ramah lingkungan diwujudkan melalui teknologi modular, metode lean construction, konsep net carbon, serta pemanfaatan Building Information Modeling. Langkah ini diharapkan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index